Tren Baru, Keluarga Miliarder Dunia Ramai-ramai Beli Klub Olahraga
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2390298/original/096435900_1540272972-AP18296138557691.jpg)
Sektor olahraga kini menjadi arena investasi baru bagi keluarga miliarder dunia. Menurut survei terbaru Goldman Sachs, sekitar 25 persen keluarga miliarder sudah menanamkan modal di klub olahraga dan fasilitas pendukung seperti arena pertandingan dan bisnis tiket.
Minat serupa juga terlihat dari banyak keluarga kaya lain yang siap masuk ke sektor ini dalam waktu dekat.
Transaksi Besar dalam Beberapa Bulan Terakhir
Fenomena ini tampak jelas dari berbagai kesepakatan besar. Julia Koch, istri mendiang miliarder David Koch, bersama keluarganya, baru-baru ini membeli sebagian saham minoritas di tim NFL New York Giants.
Pada Juni lalu, CEO Guggenheim Partners sekaligus miliarder Mark Walter resmi membeli mayoritas saham klub NBA Los Angeles Lakers senilai sekitar USD 10 miliar.
Sementara itu, di kawasan San Francisco, tiga keluarga kaya termasuk investor ventura Vinod Khosla, membeli 6 persen saham klub NFL San Francisco 49ers pada Mei lalu.
Kombinasi Passion dan Bisnis
Meena Flynn, Co-Head Global Private Wealth Management Goldman Sachs, menjelaskan bahwa bagi para miliarder, membeli klub olahraga bukan hanya soal bisnis. Ada unsur hobi dan passion yang membuat mereka semakin tertarik.
“Bagi para miliarder, berinvestasi di sektor olahraga ibarat memadukan dua hal sekaligus: kesenangan dan peluang keuntungan jangka panjang,” ujar Flynn.
Selain itu, sektor ini dianggap aman di tengah inflasi. Klub olahraga memiliki banyak sumber pemasukan, mulai dari hak siar televisi dan streaming, sponsor, merchandise, hingga penjualan tiket, yang membuat nilai bisnisnya relatif stabil dan terus tumbuh.
Ekspansi ke Sektor Pendukung
Tak hanya membeli klub, keluarga miliarder juga merambah bisnis pendukung olahraga.
Contohnya, David Blitzer dari Blackstone menjadi orang pertama yang memiliki saham di kelima liga olahraga pria terbesar di Amerika Serikat. Lewat perusahaannya Bolt Ventures, ia berinvestasi di berbagai bisnis baru seperti:
-
Fantasy Life, media fokus taruhan olahraga
-
Ballers, jaringan klub sosial untuk tenis dan olahraga raket
-
Padel Haus, operator klub padel yang kian populer
Olahraga Perempuan Masih Sepi Investor
Meski olahraga perempuan dan cabang baru seperti pickleball mulai ramai dibicarakan, minat investor masih rendah. Survei Goldman Sachs menunjukkan hanya 19 persen dari 245 keluarga miliarder yang sudah, atau berencana, menanam modal di liga olahraga perempuan.
Sebaliknya, 71 persen lebih tertarik pada liga utama pria. Angka di liga kecil bahkan lebih rendah: hanya 16 persen yang tertarik pada liga perempuan baru atau liga pria tingkat minor.
Meski begitu, beberapa miliarder pada Juni lalu membeli tiga lisensi baru tim WNBA, namun menurut CNBC, langkah ini lebih karena harap kenaikan valuasi jangka panjang ketimbang keuntungan instan.
Dengan kombinasi passion dan potensi keuntungan jangka panjang, investasi di sektor olahraga kini menjadi ladang baru yang menjanjikan bagi para miliarder dunia.