Kapolri Gandeng Pakar dan Akademisi Bahas Reformasi Polri: Terbuka untuk Perbaikan Institusi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5361057/original/063609200_1758774643-unnamed__15_.jpg)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat akselerasi transformasi Polri di Pusdalsis Stamaops Polri, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025). Rapat ini menghadirkan pakar, akademisi lintas bidang, hingga pemerhati kepolisian untuk memberikan masukan terkait percepatan reformasi internal.
Listyo menegaskan bahwa akselerasi transformasi Polri merupakan respons atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto. “Pada saatnya kami di sini ingin memenuhi harapan publik dan melakukan upaya untuk menjemput bola. Tim akselerasi ini bergerak bersama melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi,” ujar Listyo, Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, forum tersebut menjadi wadah penting untuk menyerap saran dan kritik dari berbagai pihak agar proses reformasi internal berjalan optimal. “Yang diundang dalam acara ini adalah tokoh-tokoh untuk memberi masukan saran dan kritik. Supaya perspektif publik nyata diserap oleh tim reformasi internal,” jelasnya.
Kapolri memastikan seluruh masukan akan dikaji secara serius oleh Tim Transformasi Reformasi Polri. “Yang jelas polisi terbuka terhadap semua upaya untuk perbaikan institusi,” tegas Listyo.
Daftar Pakar dan Akademisi yang Hadir
Rapat ini dihadiri berbagai tokoh dari beragam bidang, antara lain:
1. Pemerhati Kepolisian: Komjen (Purn) Ito Sumardi Djunisanyoto, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi, Hermawan Sulistyo, Bambang Rukminto, Sugeng Teguh Santoso.
2. Media dan Komunikasi Publik: Rustika Herlambang, Alfito Deannova Ginting, Devie Rahmawati.
3. Peneliti/ Bidang Riset/ Politik: Basuki Rekso Wibowo, Agung Arafat Saputra, Pratama Dahlian Persadha.
4. Kepemudaan: Andy Soebjakto Molangggato, Andi Yentriani, Lintang Suryaningtyas.
5. Hukum dan HAM: Hendardi, Nur Kholis, Poengky Indarti, Bachtiar, Chaerul Huda, Ninik Rahayu, Johan Budi Sapto Pribowo, Adrianus Eliasta Sembiring Meliala, Ade Erlangga Masdiana.
6. Akademisi/Budayawan: Eva Achjani Zulfa, Dimas Oky Nugroho, Ary Ginanjar Agustian, Rhenald Kasali, Hermawan Kartajaya, Eko Prasojo, Heri Hermansyah, Semiarto Aji Purwanto.
Alasan Pembentukan Tim Reformasi Polri
Sebelumnya, Kapolri menjelaskan alasan pembentukan Tim Reformasi Polri internal sebagai langkah mempercepat pembenahan lembaga dan mendukung rencana Komisi Reformasi Polri yang akan dibentuk Presiden Prabowo.
"Polri terus mengikuti perkembangan yang ada, apa yang menjadi harapan masyarakat," ungkap Listyo di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2025).
Ia menambahkan, Polri sejak lama melakukan transformasi dan reformasi, baik dari sisi operasional, pengawasan, maupun aspek yang menjadi perhatian publik. Tim internal ini akan menampung seluruh masukan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pakar.
"Sehingga kemudian pada saatnya nanti masukan-masukan, perbaikan yang diberikan kepada kita, segera bisa kita tindak lanjuti," sambungnya.
Struktur Tim Reformasi Polri
Tim internal Reformasi Polri diisi 52 perwira tinggi (Pati) dengan Kalemdiklat Komjen Chrysnanda Dwilaksana sebagai ketua. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertindak sebagai pelindung, sementara Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menjadi penasihat.
Empat jajaran pengarah adalah:
-
Komjen Wahyu Hadiningrat (Bidang Organisasi)
-
Komjen Mohammad Fadil Imrah (Bidang Operasional)
-
Komjen Akhmad Wiyagus (Bidang Pelayanan)
-
Komjen Wahyu Widada (Bidang Pengawasan)
Wakil ketua tim dijabat Irjen Herry Rudolf Nahak dan Brigjen Susilo Teguh Raharjo.
Kapolri menegaskan bahwa masukan masyarakat akan menjadi perhatian utama. “Baik di dalam bidang harkamtibmas maupun dalam bidang penegakan hukum. Jadi semua tentunya terus akan kita kaji, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat terkait dengan Polri ke depan, betul-betul bisa kita tindak lanjuti,” tutup Listyo.