Donald Trump Desak Microsoft Pecat Lisa Monaco, Sebut Ancaman Keamanan Nasional AS
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5312382/original/058803300_1754958946-Untitled.jpg)
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara terbuka mendesak Microsoft untuk memecat Lisa Monaco, Presiden Urusan Global Microsoft yang pernah bertugas di dua pemerintahan presiden dari Partai Demokrat.
Langkah Trump ini dinilai sebagai upaya balasan terhadap individu yang dianggapnya musuh politik. Seruan itu muncul sehari setelah mantan Direktur FBI James Comey didakwa atas tuduhan memberikan pernyataan palsu dan menghalangi proses kongres.
Melalui unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyebut Monaco sebagai “ancaman bagi Keamanan Nasional AS, terutama mengingat kontrak-kontrak besar yang dimiliki Microsoft dengan pemerintah AS.”
“Menurut pendapat saya, Microsoft harus segera mengakhiri pekerjaan Lisa Monaco,” tulis Trump, dikutip dari Reuters, Senin (29/9/2025).
Trump menambahkan bahwa izin keamanan Monaco telah dicabut pada Februari. Pemerintah AS juga disebut telah melarangnya memasuki seluruh properti federal karena banyak tindakannya yang dinilai berseberangan.
Pihak Microsoft menolak berkomentar terkait pernyataan Trump tersebut, sementara Lisa Monaco sendiri belum memberikan tanggapan.
Profil Lisa Monaco
Lisa Monaco bergabung dengan Microsoft pada Juli 2025 untuk memimpin kerja sama perusahaan dengan pemerintah di seluruh dunia.
Sebelumnya, ia memiliki peran penting di pemerintahan Partai Demokrat. Monaco pernah menjabat sebagai ajudan keamanan di masa Presiden Barack Obama dan sebagai wakil jaksa agung di era Presiden Joe Biden.
Yang paling menonjol, ia dikenal membantu mengoordinasikan respons Departemen Kehakiman terhadap serangan pendukung Trump di Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Serangkaian Aksi Balas Dendam Trump
Seruan Trump terhadap Microsoft ini menambah daftar panjang tindakannya yang menargetkan lawan politik.
Sejak kembali menjabat pada Januari 2025, Trump telah:
-
Menghambat firma hukum yang menangani kasus yang tidak disukainya.
-
Memanfaatkan dana federal untuk menekan universitas.
-
Memecat jaksa yang terlibat dalam penyelidikan terhadap dirinya.
Trump juga melayangkan tuntutan terhadap mantan penasihat keamanan nasional John Bolton, Jaksa Agung New York Letitia James, dan Senator Demokrat Adam Schiff.
James Comey, yang memimpin FBI saat penyelidikan hubungan kampanye Trump 2016 dengan Rusia dimulai, baru-baru ini didakwa. Trump bahkan mengatakan masih akan ada lebih banyak dakwaan terhadap lawan politiknya, meski mengaku tidak memiliki daftar nama tertentu.
Tekanan ke Perusahaan Besar
Pemerintahan Trump juga terlibat dalam tekanan terhadap korporasi besar AS.
Beberapa contoh di antaranya:
-
Meminta CEO Intel untuk mengundurkan diri.
-
Menekan Disney (pemilik ABC) agar menangguhkan acara komedian Jimmy Kimmel selama beberapa hari.
Di tengah situasi ini, perusahaan teknologi besar, termasuk Microsoft, berupaya menjaga hubungan baik dengan Trump. CEO Microsoft Satya Nadella bahkan baru-baru ini menghadiri jamuan makan malam di Gedung Putih bersama para pemimpin teknologi.