Tokyo – Pemerintah Jepang menegaskan belum akan mengakui kenegaraan Palestina dalam rangkaian pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan ini. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Takeshi Iwaya pada Jumat (19/9/2025).

Iwaya menekankan bahwa bagi Jepang yang mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina, persoalannya bukan apakah pengakuan itu akan dilakukan, melainkan kapan waktunya.

“Saya menyadari suara-suara yang menyerukan pengakuan sebagai negara semakin keras terdengar baik di komunitas internasional maupun di Jepang,” ujar Iwaya dalam konferensi pers, seperti dikutip CNA.

“Namun pemerintah memiliki tanggung jawab untuk benar-benar menelaah apa yang akan sungguh-sungguh mengarah pada solusi dua negara, serta melakukan upaya diplomatik ke arah itu,” tambahnya.

Tidak Mendukung Tindakan Sepihak Israel

Sejumlah sekutu Amerika Serikat saat ini tengah bersiap mengakui Negara Palestina pada pertemuan Majelis Umum PBB di New York pekan depan. Langkah ini diharapkan dapat menekan Israel untuk membuka akses bantuan ke Gaza dan mencari perdamaian jangka panjang.

Iwaya menegaskan Jepang tidak membenarkan tindakan sepihak Israel, termasuk memperluas operasi militernya di Gaza. Ia menyebut Jepang akan merespons jika Israel mengambil langkah lebih jauh yang bisa menghalangi tercapainya solusi dua negara.

Saat ditanya apakah respons tersebut mencakup kemungkinan sanksi terhadap menteri-menteri Israel terkait konflik di Gaza, Iwaya menegaskan pemerintah tidak menutup kemungkinan apa pun, termasuk pengakuan resmi terhadap Negara Palestina.