PT Astra International Tbk (ASII) menegaskan bahwa seluruh tujuh lini bisnis yang dimiliki perseroan akan tetap menjadi sektor inti dan terus dioptimalkan. Perusahaan juga menyoroti sektor layanan kesehatan dan infrastruktur sebagai bidang dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.

Head of Corporate Investor Relations Astra International, Tira Ardianti, mengatakan tujuh portofolio utama Astra meliputi otomotif dan mobilitas, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur, teknologi informasi, serta properti.

“Tujuh core portfolio ini akan terus kami optimalisasikan, baik melalui pengembangan internal maupun melalui investasi-investasi yang berhubungan dengan bisnis-bisnis inti tersebut. Semuanya inti, tujuh lini bisnis kami, kami tidak membedakan antara inti dan non-inti,” ujar Tira dalam acara Astra Media Day, Selasa (23/9/2025).

Tira menambahkan, Astra juga mulai mengembangkan bidang yang berdekatan dengan bisnis inti. Ini termasuk investasi di sektor layanan kesehatan seperti telemedicine, rumah sakit, asuransi kesehatan, hingga peralatan medis.

Di sisi lain, sektor infrastruktur dinilai memiliki prospek cerah. Astra memiliki delapan konsesi jalan tol sepanjang 396 kilometer dengan laba bersih lebih dari Rp 1 triliun pada tahun sebelumnya.

“Kami melihat bahwa sektor layanan kesehatan dan infrastruktur ini punya potensi pertumbuhan yang sangat baik ke depannya. Infrastruktur itu penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan layanan kesehatan kami yakini akan menjadi sektor yang terus berkembang,” jelas Tira.

Strategi Jangka Panjang untuk Pertumbuhan Ekonomi

Astra menegaskan strategi ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk memperkuat posisi di berbagai sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebelumnya, melalui anak usaha United Tractors, ASII juga terus memperluas bisnis di sektor mineral non-batubara. Direktur Astra, Frans Kesuma, mengungkapkan bahwa perseroan kini telah memiliki portofolio di dua komoditas utama, yakni emas dan nikel.

“United Tractors berfokus pada mineral dan kita juga sama-sama paham saat ini ada 2 mineral yaitu emas dan nikel. Di mana emas itu ada 2 perusahaan juga dan nikel juga mengakuisisi 2 perusahaan, yang pertama 20%, yang kedua 90%,” ujar Frans dalam konferensi pers, Rabu (27/8/2025).

Frans menambahkan, ke depan United Tractors tidak hanya akan berhenti pada dua komoditas tersebut. Perusahaan sedang menjajaki peluang masuk ke mineral lain, khususnya tembaga yang kerap dikaitkan dengan emas.